Home » » Wisata Tanjung Puting

Wisata Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting ,Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional dengan luas lebih dari 3000 kmAPersegi yang berada di selatan Provinsi Kalimantan Tengah .Daya tarik utama taman nasional ini adalah orangutan .Taman Nasional ini merupakan pusatnya penelitian dan konservasi orangutan di seluruh dunia.

sedikit gambaran dan rute Untuk mencapai Taman Nasional Tanjung Puting ;berangkat dari dermaga di Kumai. Untuk mencapai Taman Nasional Tanjung Puting, angkutan paling populer adalah klotok.Klotok adalah sebutan untuk perahu tradisional bermotor yang digunakan di sungai-sungai di Kalimantan. Selain klotok, alternatif moda transportasi yang tersedia adalah perahu cepat (speedboat).

Kecepatannya barangkali bisa mencapai 5 kali lipat atau lebih kecepatan klotok yang rata-rata hanya sekitar 10 km/ jam. Walaupun demikian, untuk keperluan ekowisata, klotok tak tertandingi. Klotok jauh lebih nyaman untuk dikendarai, memiliki kamar mandi, dan dapat berfungsi sebagai tempat makan maupun tempat bermalam. Selain itu, kadang-kadang kecepatan 10 km/ jam pun masih terlalu cepat untuk dapat menikmati pemandangan sekitar. Peta perjalanan Dari dermaga Kumai juragan akan menuju muara Sungai Sekonyer yang merupakan gerbang ke Taman Nasional Tanjung Puting. Perjalanan dari dermaga Kumai ke muara Sungai Sekonyer ditempuh dalam waktu tak lebih dari 30 menit.

Memasuki Sungai Sekonyer, di sebelah kanan (selatan) adalah hutan bagian dari taman nasional.
Sedangkan di sebelah kiri (utara) adalah zona hutan penyangga (buffer forest).
Sungai Sekonyer menjadi pemisah antara keduanya. hanya beberapa kilometer ke arah utara sudah dapat ditemukan monokultur perkebunan kelapa sawit yang luar biasa luasnya.

Invasi perkebunan kelapa sawit memang menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hutan hujan di Pulau Kalimantan. Pemberhentian pertama adalah Tanjung Harapan, 15 kilometer dari muara Sungai Sekonyer. Di camp ini terdapat satu petak lahan yang ditanami tanaman-tanaman obat yang endemik di Pulau Kalimantan.Terdapat pula pusat informasi yang berisikan informasi-informasi mengenai tanaman endemik setempat dan juga tentang orangutan.

pada umumnya Pertemuan pertama juragan dengan orangutan adalah di tempat pemberian makan orangutan, sekitar 750 meter masuk ke dalam hutan dari pusat informasi Tanjung Harapan. Di sini ada sebuah panggung yang berfungsi sebagai tempat memberi makan kepada orangutan. Makanan diletakkan di atas panggung untuk menghindari kompetisi dengan hewan lain. Walaupun demikian tetap ada hewan lain seperti tupai atau babi hutan yang tampak mencuri dan menikmati makanan yang disajikan.

Tanjung Harapan adalah satu dari tiga tempat pelepasan orangutan ke alam liarnya di Taman Nasional Tanjung Puting.

Tempat lainnya adalah Pondok Tanggui dan Camp Leakey. Hampir seluruh orangutan di lokasi ini merupakan orangutan hasil rehabilitasi yang dilepas ke alam liarnya, dan juga keturunannya. Saat ini, tak ada orangutan baru yang dilepaskan ke tiga tempat pelepasan tersebut karena sudah penuh dan di lokasi ini ada banyak koloni orangutan

Dikhawatirkan pelepasan orangutan ke kawasan ini akan membawa penyakit atau membuat kompetisi yang tidak sehat dengan orangutan liar. Saat ini orangutan yang lulus proses rehabilitasi dilepaskan ke Cagar Alam Lamandau, di sebelah barat Pangkalan Bun. Setiap hari, orangutan-orangutan ini diberi makan di tempat pemberian makan. Pemberian makan ini sifatnya suplemental, dan tidak menggantikan makanan utamanya. Setiap individu orangutan tak setiap hari selalu mendatangi tempat pemberian makan ini. Bahkan jika makanan di hutan melimpah, bisa jadi tak satupun orangutan yang mendatangi tempat pemberian makanan ini. jika juragan beruntung saat pemberian makan, juragan akan menemui banyak orangutan yang mendatangi dan menikmati makanan, termasuk pimpinan setempat: Yani si raja orangutan. Tak seperti orangutan lainnya yang terlihat tidak berbahaya, pejantan dominan terlihat jauh lebih garang. Setiap kali pejantan memenangkan duel dengan pejantan lainnya, hormon akan membentuk lapisan tebal di pelipis, menumbuhkan jenggot, mempertebal bulu dan membuat bulu berwarna lebih kemerahan. Akibatnya sang jantan terlihat jauh lebih garang.

Setelah dari Tanjung Harapan, juragan bisa pergi ke Desa Sei Sekonyer, yaitu sebuah desa kecil yang letaknya tak lebih dari 100 meter dari seberang dermaga Tanjung Harapan.Desa yang letaknya di tengah Taman Nasional Tanjung Puting ini sedang diarahkan pemerintah untuk mendukung ekowisata.

Dalam desa ini terdapat beberapa tempat penginapan untuk wisatawan serta sebuah toko suvenir. Di luar ekowisata, mata pencaharian warga setempat lainnya adalah bertani, menangkap ikan serta bekerja di taman nasional, kebun kelapa sawit atau perusahaan tambang. Sore hari adalah saat yang tepat untuk mengamati kawanan bekantan (bahasa Inggris: proboscis monkey). Sepanjang malam, bekantan tinggal berkelompok di atas pohon, terutama di sisi sungai. Sedangkan siang hari mereka mencari makan ke dalam hutan.

Sore dan pagi hari adalah saat yang tepat untuk mengamati bekantan, mereka mudah ditemukan di sisi sungai, dan matahari masih bersinar sehingga tak sulit untuk mengamati mereka.

Ciri fisik bekantan adalah jantannya berhidung panjang dan besar, dan semakin besar hidungnya semakin disukai betina.

Di Taman Nasional Tanjung Puting sendiri terdapat sekitar 250 spesies burung yang sekitar 20-nya adalah endemik.

masih lanjut silahkan juragan berkunjung ke Pondok Tanggui. Sama seperti Tanjung Harapan, atraksi utama Pondok Tanggui adalah orangutan. Di Pondok Tanggui.

Dari Pondok Tanggui, agan bisa berkunjung ke Camp Leakey, yaitu tempat dimana penelitian orangutan dimulai. Camp Leakey terletak Sungai Sekonyer Kanan, yaitu anak sungai Sekonyer yang lebarnya lebih kecil daripada Sungai Sekonyer.
Untuk mencapai Camp Leakey, klotok masih harus menempuh jarak 7 km selama sekitar 50 menit menyusuri Sungai Sekonyer Kanan yang jauh lebih sempit daripada Sungai Sekonyer Besar. Terkadang satu bagian sungai hanya dapat dilalui satu klotok sekaligus, dan klotok yang berpapasan harus menunggu giliran sebelum dapat lewat.

Camp Leakey didirikan pada tahun 1971 oleh Dr. Birute Mary Galdikas dan mantan suaminya Rod Brindamour.
Nama Camp Leakey berasal dari Louis Leakey, yaitu guru dari Birute Galdikas. Birute Galdikas adalah salah satu dari Leakey’s Angels, yaitu julukan bagi tiga anak didik Louis Leakey yang menjadi perintis dalam mempelajari hewan primata hominid. Selain Galdikas yang mempelajari orangutan, ada Jane Goodall yang mempelajari simpanse dan Dian Fossey yang mempelajari gorila . Selain orangutan, di daerah sekitar Camp Leakey juga dapat ditemukan primata lain seperti monyet dan ungka (bahasa lokal: uwa-uwa, bahasa Inggris: gibbon). Camp Leakey memiliki pusat informasi yang terdiri dari berbagai macam informasi tentang orangutan seperti makanan dan kebiasaannya. Di sini ada foto Birute Galdikas di sampul National Geographic tahun 1975, dan anaknya, Fred Galdikas, yang sedang mandi dengan orangutan di sampul National Geographic tahun 1980. Ada pula satu dinding terisi penuh dengan silsilah orangutan di area sekitar Camp Leakey. dan masih banyak lagi yang lainnya,...

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.